Dijangkau: Dipisah Atau Disambung? Ini Penjelasannya!

by Alex Braham 54 views

Hey guys, pernah gak sih kalian bingung waktu nulis kata "dijangkau"? Kira-kira, harus dipisah atau disambung ya? Nah, kebingungan ini wajar banget kok, karena dalam Bahasa Indonesia, ada beberapa kata yang penulisannya memang tricky. Jangan khawatir! Artikel ini akan mengupas tuntas tentang penulisan kata "dijangkau" yang benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. So, keep reading ya!

Mengapa Penulisan Kata "Dijangkau" Sering Membuat Bingung?

Banyak dari kita mungkin bertanya-tanya, kenapa sih penulisan kata "dijangkau" ini seringkali menjadi masalah? Jawabannya terletak pada kompleksitas aturan imbuhan dalam Bahasa Indonesia. Imbuhan "di-" memiliki fungsi yang beragam, bisa sebagai awalan untuk kata kerja pasif atau sebagai bagian dari kata depan yang memiliki makna lokasi atau tempat. Nah, karena fungsi imbuhan "di-" ini ganda, kita jadi seringkali terkecoh dalam menentukan apakah "di" harus ditulis terpisah atau digabung dengan kata yang mengikutinya.

Selain itu, kebiasaan kita dalam menggunakan bahasa sehari-hari juga bisa mempengaruhi. Kadang, kita terlalu terburu-buru dalam menulis sehingga tidak memperhatikan kaidah penulisan yang benar. Atau, kita mungkin terpengaruh oleh gaya penulisan informal yang sering kita temui di media sosial atau platform chatting. Padahal, dalam konteks formal, seperti penulisan karya ilmiah, surat resmi, atau laporan, kita harus selalu berpegang pada aturan penulisan yang baku. Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang aturan imbuhan dan konsistensi dalam menerapkan aturan tersebut sangat penting untuk menghindari kesalahan penulisan kata "dijangkau" maupun kata-kata lainnya.

Kapan "Dijangkau" Ditulis Terpisah?

Oke, sekarang kita bahas kapan sih kata "dijangkau" itu ditulis terpisah? Jadi gini guys, kata "di" ditulis terpisah jika berfungsi sebagai kata depan yang menunjukkan keterangan tempat, arah, atau posisi. Nah, "dijangkau" yang ditulis terpisah itu gak ada. Dalam kata "dijangkau", "di" itu adalah sebuah imbuhan atau awalan yang berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif. Jadi, sudah jelas ya?

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini:

  • Rumah itu terletak di ujung jalan. (Menunjukkan tempat)
  • Kami berjalan di sepanjang pantai. (Menunjukkan tempat)
  • Ikan itu berenang di dalam air. (Menunjukkan tempat)

Dalam contoh-contoh di atas, "di" berfungsi sebagai kata depan yang menerangkan tempat. Oleh karena itu, penulisannya harus dipisah dengan kata yang mengikutinya.

Kapan "Dijangkau" Ditulis Disambung?

Nah, ini dia poin pentingnya! Kata "dijangkau" ditulis disambung karena "di" di sini berfungsi sebagai awalan atau imbuhan yang membentuk kata kerja pasif. Kata "dijangkau" sendiri memiliki arti 'sampai' atau 'tercapai oleh jangkauan'. Dalam konteks kalimat, kata ini menunjukkan bahwa sesuatu dapat dicapai atau diraih.

Perhatikan contoh-contoh berikut ini:

  • Harga rumah itu masih bisa dijangkau oleh keluarga menengah.
  • Bantuan kemanusiaan sulit dijangkau karena akses yang terbatas.
  • Impiannya akhirnya dijangkau setelah bertahun-tahun bekerja keras.

Dalam contoh-contoh di atas, "dijangkau" berfungsi sebagai kata kerja pasif yang menunjukkan bahwa sesuatu menjadi sasaran atau target yang dapat dicapai. Oleh karena itu, penulisannya harus disambung.

Tips Mudah Mengingat Penulisan "Dijangkau"

Biar kalian gak bingung lagi, nih aku kasih tips mudah buat mengingat penulisan kata "dijangkau":

  1. Ingat Fungsinya: Kalau "di" itu menunjukkan tempat, arah, atau posisi, maka ditulis terpisah. Tapi, kalau "di" itu adalah awalan yang membentuk kata kerja pasif, maka ditulis disambung. Nah, dalam kata "dijangkau", "di" itu adalah awalan, jadi sudah pasti ditulis disambung.
  2. Ganti dengan Kata Lain: Coba ganti kata "dijangkau" dengan kata lain yang memiliki makna serupa, misalnya "dicapai", "diraih", atau "sampai". Jika penggantian ini masuk akal dan tidak mengubah makna kalimat, maka sudah pasti "dijangkau" ditulis disambung.
  3. Perhatikan Konteks Kalimat: Coba perhatikan konteks kalimat secara keseluruhan. Apakah kalimat tersebut sedang membicarakan tentang tempat atau posisi? Jika iya, maka "di" ditulis terpisah. Tapi, jika kalimat tersebut sedang membicarakan tentang suatu tindakan yang bisa dicapai atau diraih, maka "dijangkau" ditulis disambung.

Dengan menerapkan tips-tips ini, dijamin kalian gak akan salah lagi dalam menulis kata "dijangkau".

Contoh Penggunaan "Dijangkau" dalam Kalimat yang Benar

Biar makin mantap, berikut ini beberapa contoh penggunaan kata "dijangkau" dalam kalimat yang benar:

  • Target penjualan bulan ini berhasil dijangkau berkat kerja keras tim.
  • Wilayah terpencil itu sulit dijangkau karena kondisi jalan yang buruk.
  • Harga tiket pesawat yang mahal membuat liburan ke luar negeri sulit dijangkau.
  • Dengan strategi pemasaran yang tepat, pasar yang lebih luas dapat dijangkau.
  • Program beasiswa ini bertujuan agar pendidikan tinggi dapat dijangkau oleh semua kalangan.

Perhatikan bahwa dalam semua contoh di atas, kata "dijangkau" ditulis disambung karena berfungsi sebagai kata kerja pasif yang menunjukkan bahwa sesuatu dapat dicapai atau diraih.

Kesalahan Umum dalam Penulisan "Dijangkau" yang Harus Dihindari

Selain memahami penulisan yang benar, penting juga untuk mengetahui kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan kata "dijangkau". Berikut ini beberapa di antaranya:

  • Menulis "di jangkau" (dipisah) padahal seharusnya disambung. Kesalahan ini terjadi karena kurangnya pemahaman tentang fungsi imbuhan "di-" sebagai pembentuk kata kerja pasif.
  • Tertukar dengan kata depan "di" yang menunjukkan tempat. Kesalahan ini terjadi karena kurang teliti dalam membedakan fungsi "di" sebagai imbuhan dan sebagai kata depan.
  • Tidak konsisten dalam penulisan. Kesalahan ini terjadi karena kurangnya perhatian terhadap kaidah penulisan yang baku.

Untuk menghindari kesalahan-kesalahan ini, pastikan kalian selalu berpedoman pada aturan penulisan yang benar dan teliti dalam memeriksa kembali tulisan kalian.

Pentingnya Memperhatikan Penulisan yang Benar

Guys, kenapa sih kita harus repot-repot memperhatikan penulisan yang benar? Bukannya yang penting maksudnya tersampaikan? Well, meskipun komunikasi yang efektif itu penting, tapi penulisan yang benar juga gak kalah pentingnya lho!

Penulisan yang benar mencerminkan profesionalisme dan kredibilitas kita. Dalam dunia profesional, seperti dalam penulisan laporan, surat lamaran kerja, atau presentasi, kesalahan penulisan dapat memberikan kesan yang buruk dan mengurangi kepercayaan orang lain terhadap kita. Selain itu, penulisan yang benar juga memudahkan pembaca dalam memahami pesan yang ingin kita sampaikan. Jika tulisan kita berantakan dan penuh dengan kesalahan, pembaca akan kesulitan untuk mengerti apa yang kita maksud, dan pesan kita pun tidak akan tersampaikan dengan efektif.

Oleh karena itu, mari kita biasakan diri untuk selalu menulis dengan benar, baik dalam konteks formal maupun informal. Dengan begitu, kita tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa kita, tetapi juga meningkatkan kualitas komunikasi kita secara keseluruhan.

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya, kata "dijangkau" ditulis disambung karena "di" berfungsi sebagai awalan yang membentuk kata kerja pasif. Jangan sampai ketukar lagi ya dengan kata depan "di" yang menunjukkan tempat. Dengan memahami aturan ini, kalian akan semakin percaya diri dalam menulis Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat berkarya!